Ditulis Oleh : Agus Triyono Syafi’ie, M.Psi

Sejujurnya hidup ini cukup adil karena setiap kesempatan dan peluang terbuka lebar bagi siapa saja tidak melihat latar belakang suku, bangsa dan agama, oleh karena itu sebuah keniscayaan bahwa bangsa Indonesia akan menjadi bangsa yang besar, lebih-lebih kedepan khususnya pada tahun 2045 bangsa Indonesia akan mengalami bonus demografi, dimana melonjaknya populasi jumlah penduduk dalam usia produktif, hal tersebut menjadi potensi besar bagi bangsa Indonesia kedepan untuk mewujudkan cita-cita bangsa sebagai Indonesia Emas, tetapi itu semua terjadi sejauh mana bangsa Indonesia melahirkan generasi mudanya yang potensial sebagai generasi emas.

Berbicara generasi bangsa, sesungguhnya mereka mempunyai genetik sebagai bangsa yang besar, salah satu bukti sebagai  kebesaran bangsa Indonesia adalah maha karya candi Borobudur sebagai keajaiban dunia, bukti tersebut menunjukkan kapasitas kualitas SDM bangsa Indonesia sebagai bangsa yang besar. Itulah satu kenyataannya yang tidak terbantahkan dan hal tersebut menjadi energi bagi bangsa ini, khususnya generasi muda untuk berjuang dan berkarya, jangan ragu untuk mengatakan “saya generasi emas, siap untuk berbuat, berjuang dan berkorban”. Yakinlah untuk meraih kemenangan serta kejayaan itulah sesungguhnya jati diri bangsa Indonesia yang haus dengan kesuksesan bagi dirinya dan bangsanya.

Sesungguhnya secara general, setiap individu mempunyai potensi untuk menjadi orang sukses dan hebat karena mereka diciptakan dalam kodrat tersebut, dalam QS. Al Baqarah : 30 disebutkan, “Sesungguhnya aku hendak menjadikan seseorang sebagai kholifah di muka bumi ini”, dari ayat tersebut bisa dimaknai bahwa sesungguhnya sejak awal manusia diciptakan dalam satu misi besar sebagai kholifah, dimana arti dari kata Kholifah adalah pemimpin. Jadi secara harafiah setiap manusia dilahirkan sebagai kodrat seorang pemimpin, dalam kapasitas berbeda-beda, terkhusus pada otoritasnya masing-masing. Misalkan pemimpin dalam otoritas Negara adalah seorang presiden,  otoritas kesehatan seorang dokter, otoritas pendidikan seorang Guru, otoritas  Hukum seorang hakim, otoritas Agama seorang ulama dst. Dan setiap manusia mempunyai potensi untuk menjadi profesi tersebut.

Kehebatan manusia atas apa yang bisa mereka lakukan pada dasarnya bersumber dalam potensi yang sama pada setiap diantara mereka sebagai individu, dimana dari setiap mereka mempunyai tiga potensial kemampuan yaitu Kognitif, Afektif dan Motorik. Ketiga potensi itulah sebagai modal bagi  manusia untuk berdaya diri dalam berbuat dan berkarya, hingga terciptalah ribuan maha karya dalam setiap perdaban zaman yang dilalui oleh kehidupan manusia, seperti terciptanya Tembok Cina, Piramit, internet, media social dst.  Setiap peradaban manusia dengan jejak karya-karyanya dalam sebuah ciptaan atau penemuan, sesungguhnya mencerminkan potensi kemampuan setiap individu tidak terkecuali, selama tidak ada kelainan genetik seperti halnya cacat otak atau mental.

Generalisasi potensi kemampuan manusia secara logika bisa dijelaskan dengan keberadaan spesies binatang, semisalkan setiap seekor singa pasti akan dilahirkan mempunyai potensi untuk berburu dan memangsa buruannya, dimanapun singa dilahirkan dan hidup pasti mempunyai potensi yang sama, Cuma terkadang apabilah singa tersebut lahir di sebuah kandang, dan besar dikadang,  secara berlahan singa akan kehilangan naluri untuk berburu, tetapi  sesungguhnya tidak menghilangkan potensinya untuk berburu dan memangsa, artinya apabilah singa tersebut diberi waktu untuk beradaptasi hidup di alam liar, maka akan muncul naluri singa untuk berburu dan memangsa buruannya.

Dari analogi seekor singa tersebut, maka bisa sangat dipahami bahwa setiap manusia sama sejak awal mereka diciptakan sebagai individu yang berdaya dan berkarya dalam hidupnya, kodrat mereka diciptakan dimuka bumi ini sebagai kholifah, oleh karena itu manusia diciptakan sebagai spesies yang paling sempurna, dan salah satu yang paling sangat signifikan yang membedakan antara manusia dengan binatang adalah pikirannya, dimana setiap anak manusia dilahirkan membawa potensi sel otak sebanyak 500 Milyar, maka tidak salah apabila ada istilah supermen, karena sesungguhnya manusia diciptakan dalam keadaan yang sempurna dibandingkan makhluk lainya. Itulah sejatinya diri kita dan anak-anak kita, percayalah pada dirimu sendiri, yakinlah sesungguhnya kita lebih dari yang dibayangkan, gali terus potensi diri untuk masa depan diri dan bangsa ini, sebagai bangsa yang besar serta berjaya sebagai Indonesia Emas.

BILYATIMI PEDULI NUSANTARA

www.bilyatimi.org
Jl, Dukuh Kupang XX No. 40, Dukuh Kupang, Dukuh Pakis, Surabaya, Jawa Timur, Indonesia – 60225
Email : admin@gmail.org
Telp : 085732002002 / 085733261866