DItulis oleh : Dr. Hamdani Lubis
Bulan Sya’ban merupakan bulan
yang penuh berkah dan kemuliaan dalam ajaran islam. Letak syaban berada diantara Rajab dan
Ramadhan, karena inilah Nabi SAW menyebut dalam sabdanya bahwa “Sya’ban bulan yang
mulya diantara bulan-bulan yang lain”.
Dalam hadist, Rasulullah SAW mengatakan bahwa “Sya’ban adalah bulan
istimewa, di mana amal perbuatan manusia dilaporkan kepada Allah SWT”. Dengan begitu,
seharusnya kaum muslim berlomba-lomba dalam memperbanyak amal baik sebelum diserahkan kepada allah swt. Ada beberapa keistimewaan yang dimiliki oleh bulan Sya’ban, diantaranya sebagai
berikut :
1. Penuh Pengampunan
dari Allah SWT Mu’adz
bin Jabal meriwayatkan bahwa Rasulullah SAW bersabda:
يَطَّلِعُ
اللَّهُ عَزَّ وَجَلَّ عَلَى خَلْقِهِ لَيْلَةَ النِّصْفِ مِنْ شَعْبَانَ فَيَغْفِرُ لَجَمِيعِ خَلْقِهِ إِلَّا لِمُشْرِكٍ أَوْ مُشَاحِنٍ
Artinya: Allah
akan mengumumkan kepada manusia, bahwa Dia akan mengampuni orang-orang yang mau
beristighfar, kecuali kepada orang-orang yang menyekutukan-Nya, juga
orang-orang yang suka mengadu domba (menciptakan api permusuhan) terhadap
saudara muslim.” (HR Thabrani & Ibnu Hibban)
2. Keutamaan yang
kedua: Bulan Sya’ban adalah bulan
Pengampunan Allah SWT, karena di dalamnya akan dilaporkannya Amal Perbuatan
manusia pada bulan Sya’ban. Para ulama
menyebut pertengahan bulan Sya’ban, semua amal perbuatan manusia akan
dilaporkan kepada Allah SWT dalam setahun dan pada pertengahan Sya’ban, Allah SWT
mengabulkan doa manusia yang memintakan ampun atas dosa dan kesalahannya selama
hidupnya. Dalam sebuah hadist, Usamah bin Zaid bertanya kepada Nabi SAW terkait
Amal Perbuatan Manusia kepada Allah SWT:
وَلَمْ
أَرَكَ تَصُومُ مِنْ شَهْرٍ مِنَ الشُّهُورِ مَا تَصُومُ مِنْ شَعْبَانَ قَالَ ذَاكَ شَهْرٌ يَغْفُلُ النَّاسُ عَنْهُ بَيْنَ رَجَب وَرَمَضَانَ وَهُوَ شَهْرٌ يُرْفَعُ فِيهِ الْأَعْمَالُ إِلَى رَبِّ الْعَالَمِينَ فَأُحِبُّ أَنْ يُرْفَعَ عَمَلِي وَأَنَا صَائِمٌ
Artinya: “Wahai
Rasulullah SAW, saya lihat engkau lebih bersemangat (lebih rajin) berpuasa di
bulan Sya’ban ini dibanding
bulan-bulan lainnya, mengapa ? ” Rasul SAW menjawab,
“Karena Sya’ban ini bulan
agung, yang banyak dilupakan orang, padahal di bulan inilah amal perbuatan
manusia akan dinaikkan (dilaporkan) kepada Allah SWT. Karena
itu, aku ingin (lebih senang) bila di saat amalan-amalan itu diangkat”.
3. Nabi memperbanyak puasa di bulan Sya’ban
Hadist Rasul SAW agar
memperbanyak puasa di bulan Sya’ban. Riwayat dari
Aisyah, ia berkata:
كَانَ
رَسُولُ اللَّهِ يَصُومُ حَتَّى نَقُولَ لَا يُفْطِرُ ويُفْطِرُ حَتَّى نَقُولَ لَا يَصُومُ وَمَا رَأَيْتُ رَسُولَ اللَّهِ اسْتَكْمَلَ صِيَامَ شَهْرٍ قَطُّ إِلَّا رَمَضَانَ وَمَا رَأَيْتُهُ فِي شَهْرٍ أَكْثَرَ مِنْهُ صِيَامًا فِي شَعْبَانَ
Artinya: “Rasulullah SAW berpuasa hingga
beliau mengatakan jangan berbuka dan berbuka hingga mengatakan jangan berpuasa
(maksudnya selang-seling). Saya tidak melihat Rasulullah SAW berpuasa lengkap
sebulan penuh kecuali di bulan Ramadhan. Dan saya
tidak melihat yang banyak dipuasai Rasulullah SAW kecuali di bulan Sya’ban.” (H Bukhari,
Muslim, & Abu Dawud)
Dalam hadis lain, Nabi Muhammad Saw bersabda :
كَانَ
أَحَبُّ الشُّهُورِ إِلَى رَسُولِ اللَّهِ أَنْ يَصُومَهُ شَعْبَانَ ثُمَّ يَصِلَهُ بِرَمَضَانَ
Artinya: “Di antara bulan-bulan
yang sangat dicintai Rasulullah SAW dalam melakukan puasa adalah bulan Sya’ban, lalu
menyambungkannya dengan bulan Ramadhan”.
4. Persiapan Puasa Ramadhan
Sebelum memasuki bulan ramadhan umat islam
dipersiapkan untuk memperbanyak ibadah di bulan Sya’ban, salah satunya memperbanyak amal
kebaikan. Ramadhan merupakan
bulan bagi umat Islam memanen amalan baik seperti membaca Al-Qur’an, berpuasa,
salat tahajud, dan amalan yang dianjurkan lainnya. Bulan Sya’ban adalah bulan yang tepat untuk membiasakan
diri menunaikan amalan-amalan saleh. Kementerian Agama RI menegaskan keutamaan
bulan Sya’ban ini dari
pernyataan Abu Bakar Al-Balkhi, “Rajab adalah bulan menanam, Sya’ban adalah bulan menyirami tanaman dan
Ramadhan adalah bulan memanen hasil tanaman
tersebut”.
5. Bulan Penuh Ampunan
Bulan Sya’ban adalah malam penuh dengan ampunan dosa. Malam Nisfu Sya’ban dianggap sebagai malam pengampunan,
pembebasan, dan penuh berkah. Pada malam
Nisfu Sya’ban, umat
muslim dianjurkan memperbanyak amalan sunah, untuk mendapatkan rahmat dari
Allah Subhanahu Wa Ta’ala. Keutamaan
bulan Sya’ban ini
dikisahkan dalam hadis yang
diriwayatkan Ibnu Majah: “Sesungguhnya Allah melihat pada malam pertengahan Sya’ban. Maka Dia mengampuni semua makhluknya,
kecuali orang musyrik dan orang yang bermusuhan,” (HR. Ibnu Majah dan
Ath-Thabrani; dinilai sahih oleh Al-Albani).
Hadis lainnya diriwayatkan dari Abdullah bin
Amr, Nabi SAW bersabda:
“Allah ‘Azza wa Jalla mendatangi makhluk-Nya
pada malam Nisfu Sya’ban, Allah mengampuni hamba-hamba-Nya kecuali dua orang,
yaitu orang yang bermusuhan dan orang yang tidak saling memaafkan”. Oleh karena
itu, memasuki bulan syaban kita dianjurkan untuk memperbanyak amalan sunah dan
kebaikan agar kita diberikan kemudahan oleh Allah SWT.